Saturday, December 22, 2018

Sistem Operasi Penerus Android, Sungguhan atau Cuma Mainan

Sistem Operasi Penerus Android, Sungguhan atau Cuma Mainan
KOMPAS.com - Sekitar dua tahun, Google membisu-membisu membocorkan kode sistem operasi (sistem operasi, OS) bernama Proyek Fuchsia OS ke repositori GitHub. Kemudian dalam tahun, muncul sistem yang menyala OS yaitu bareng julukan "Armadillo".

Namun liputan ihwal Fuchsia kemudian berhenti di situ, tidak ada liputan lain tentang Fuchsia OS lagi, hingga akhirnya, kabar teranyar timbul yang teranyar.

Sebuah laporan yang tersebar di internet menjelaskan, tim proyek Fuchsia ingin menyajikan sistem OS menjadi sistem operasi yang menyatukan seluruh perangkat Google, Google Android, Chrome OS, dan menjadi otak dari Google yang juga merupakan rumah pintar.

Google konkoneksi dalam tiga tahun ke depan, seluruh perangkat rumah pandai akan menjalankan bar OS Fuchsia sebelum menyebar ke perangkat mobile, seperti laptop & ponsel 5 tahun mendatang.

Baca juga: Cerita OS Android Yang Pada Mulanya Diciptakan Bukan buat Smartphone

Bika betul meluncur, Fuchsia OS sanggup menjadi jalan keluar Google soal isu-isu keuangan yang rentan di OS Android atau OS Chrome selama ini. Pasalnya, nampaknya dari Fuchsia.

Proyek "mainan"?

Namun kadang-kadang Fuchsia OS masih jauh dari cita-cita. Sebab, dilansir KompasTekno dari Cnet, Senin (23/7/2018), CEO Google, Sundar Pichai juga bos Android & Chrome, Hiroshi Lockheimer dikabarkan masih belum ada tutorial restu buat proyek ini.

ArsTechnica Antarmuka Fuchsia berupa daftar yang sanggup digulir secara vertikal & masuk kartu sejenis Google Now.

"Fuchsia satu dari sekian banyak memposting proyek open-source Google. Kami belum bersedia mengerjakan lebih jelasnya lagi ihwal tugas yang mengandung ini," kentara Google.

Itu berarti, agenda jangka waktu proyek menghasilkan Fuchsian masih abu-abu. Google juga masih belum memastikan kapan & buat perangkat apa saja Fuchsia OS akan mengarah.

No comments:

Post a Comment

>